Penasaran dengan maksud dari gunung
kuning di atas perahu? Simak bacaan singkat berikut dan temukan jawabannya.
Mungkin bagi orang-orang Jawa Timur bagian selatan sudah tidak asing lagi
dengan kalimat tersebut. Gunung kuning di atas perahu merupakan suatu adat dari
masyarakat pesisir Prigi Trenggalek yang biasa disebut dengan larung sembonyo. Mitos
masyarakat tentang pembuatan kawasan teluk prigi merupakan cikal bakal dari
upacara adat larung sembonyo tersebut. Meskipun mayoritas beragama islam namun
masyarakat pantai prigi tentap menjaga dan melaksanakan budaya nenek moyang ini
sebagai warisan luhur budaya bangsa. Seperti yang kita ketahui, bahwa pantai
prigi merupakan salah satu aset wisata di kabupaten Trenggalek yang menyajikan
pemandangan pantai dan keelokan dari pasir putih. Ditambah dengan upaca larung
sembonyo akan semakin menawan daerah prigi tersebut. Upacara larung sembonyo sendiri
dilakukan untuk menghormati leluhur yang telah babad pantai prigi. Menurut
cerita rakyat, tokoh yang telah babad pantai prigi bernama Tumenggung
Yudhanegara, seorang prajurit dari Mataram. Konon prigi merupakan daerah yang
sangat angker sehingga tidak ada orang yang berani tinggal disana. Tumenggung
Yudhanegara berhasil babad daerah tersebut setelah menikahi putri Gambar Inten,
seorang putri dari penguasa ghaib disana. Sehingga untuk mengenang perkawinan
tersebut dalam larung sembonyo dibuatlah miniature pengantin.
Rangkaian acara sembonyo diawali dengan
kirab tumpeng agung yang berwarna kuning dan miniatur tempat pelaminan beserta
pengantinnya. Kirab ini diikuti oleh para sesepuh dan masyarakat serta diiringi
dengan kesenian-kesenian tadisional. Selain itu kirab juga diikuti oleh
aparatur pemerintahan seperti bupati, wakil bupati, camat watulimo, dan
perangkat desa watulimo. Setelah kirab
kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan dari bupati dan setelah itu acara
kesenian tayub secara simbolis dengan melantunkan beberapa gending lagu. Ritual acara dilanjutkan dengan slametan,
kemudian larung tumpeng agung dan sembonyo.
Saat upacara ini biasanya antusiasme
masyarakat sangat tinggi, banyak pengunjung baik yang dari luar daerah maupun luar
kabupaten berbondong-bondong ke prigi untuk menyaksikan upacara adat tersebut. Larung sembonyo merupakan salah satu budaya
lokal yang perlu dilestarikan sebagai kearifan budaya Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar